Sungai Kuning atau Hwang-Ho (sekarang
disebut Huang He) bersumber
di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pengunungan Cina
Utara, Sungai Hwang Ho disebut sebagai
Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning
sepanjang alirannya, sungai
panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan
bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning[1].
Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang
berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina
Timur. Negeri Cina terletak di Asia Bagian Timur. Di sebelah barat dan
utaranya berbatasan dengan daerah Siberia dan Mogolia (Gurun Gobi).
Pada daerah
lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina
berawal. Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Cina
kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es
di musim dingin dan ketika es mulai mencair
akan terjadi banjir serta air bah Berbagai kesulitan
dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya
dengan pembangunan tanggul raksasa
di sepanjang sungai tersebut.
keadaan Alam di Cina sangat
heterogen karena Cina adalah wilayah yang luas, Cina terbentang dari
Siberia hingga Daerah yang beriklim Tropis dan dari Samudra Fasifik hingga
mencapai Jantung Asia Tengah. Iklim di Cina bervariasi, daerah
Selatan dan Timur beriklim kering, utara di pengaruhi oleh iklim tropis yang
panas.[2]
B.
Peninggalan
Kebudayaan
1. Sistem Pertanian
Pada bagian
hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan merupakan
pusat kehidupan bangsa Cina. Masyarakat Cina umumnya
bercocok tanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai. Kegiatan pertanian Cina Kuno
memang sudah dikenal sejak zaman Neolitikum (±5000
SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah padi. Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian
rakyat Cina adalah padi, teh, kacang kedelai, dan rami.[3] Kegiatan
pertanian mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM).
Dimasa itu, masyarakat Cina telah menerapkan sistem pertanian yang intensif
dengan penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan perluasan
lahan gandum. Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan
secara luas. Daerah lembah sungai Hoang Ho dan Yang tse Kiang merupakan daerah
yang subur, sehingga sangat cocok untuk bercocok tanam. Selain itu , pasokan
air untuk pertanian sangat cukup. Berbagai hasil pertanian seperti padi,
jagung, kedelai, pohon murbai, dan teh telah dihasilkan di daerah tersebut.
Masyarakat Lembah Sungai Kuning telah terbentuk ribuan tahun yang lalu sebagai
masyarakat agraris. Kebudayaan agraris mapan yang telah membentuk karakter
bangsa Cina selanjutnya berawal dari daerah ini.
2. Bidang pengetahuan dan Teknologi
Bumi Cina mengandung berbagai
barang tambang seperti batu bara, besi, timah, wolfram, emas dan tembaga, yang
sebagian besar terdapat di daerah Yunan. Pembuatan barang-barang seperti
perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata seperti pisau, pedang,
tombak, cangkul, sabit dan lain-lain, menunjukan tingginya tingkat perkembangan
teknologi masyarakat Cina pada saat itu. Bangsa Cina sejak zaman dahulu kala
telah terkenal keahlianya dalam Pembuatan Keramik, serta pemproduksi kain
sutera, alat-alat senjata, pekakas rumah, perhiasan, membuat perahu layar.
Dalam perdagangan internasional keramik dan kain sutera selalu menjadi barang
komoditas Cina yang paling utama.
Dalam bidang lain, seperti
pembuatan kertas dan mesin cetak sederhana, Jauh sebelum kertas dipakai di
dunia Barat. TsaiLun telah mengembangkan kertas di Cina. Demikian pula mesin
cetak sederhana, juga pertama kali dibuat oleh orang-orang Cina. Cina juga
dikenal sebagai bangsa yang sudah mengenal kompas, sebelum bangsa Barat
menggunakannya, menggunakan ilmu astronomi sehingga bisa menyusun kalender.
Demikian pula dengan mesiu, dan roket. Cina telah mengenalnya sejak
jaman kuno, namun yang mengembangkan kemudian justru orang-orang Barat.
Cina memiliki seni arsitektur
yang sangat hebat, seperti kuil Dewa Langit di Peking dan Pagar tembok Besar
Cina. Seni arsitektur lain yang juga terkenal adalah istana-istana kaisar Cina.
Ketika pengaruh Cina telah sampai di Korea dan Jepang, maka seni arsitektur
Cina juga diadopsi oleh bangsa Jepang. Hal ini terlihat dari tipe dan corak
bangunan kuil dan istana raja atau kaisar, baik di Korea maupun Jepang yang
jelas-jelas meniru arsitektur Cina.
Masyarakat Cina sudah mengenal
tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu merupakan sebuah lambang dari
apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah satu sarana
komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada permulaan
abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu.
Huruf Cina dikenal dengan sebutan
Piktograf. Huruf Cina ini berkembang baik di Korea maupun jepang. Di Jepang
huruf Cina dimodifikasi menjadi huruf Kanji, sedangkan di Korea pemakaiannya
telah mengalami penyempurnaan sesuai tradisi bangsa Korea.
3. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan di Cina ada
dua yaitu sistem Feodal dan system unitaris.[4]
Adapun dinasti-dinasti yang berkuasa pada masa cina kuno yaitu :
·
Dinasti Shang
·
Dinasti Zhou
·
Dinasti chin
·
Dinasti Han
·
Kerajaan
4. Filsafat
Filsafat Cina berkembang pada
masa pemerintahan Dinasti Chou. Pada masa itu lahir tiga ahli filsafat Cina,
yakni Lao Tse, Kong Fu Tse, dan Meng Tse.
§ Ajaran Lao Tse tercantum dalam
bukunya yang berjudul Tao Te Cing. Lao Tse percaya bahawa ada semangat keadilan
dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran Lao Tse
bernama Taoisme.
§ Ajaran Kong Fu Tse berdasarkan
Tao juga. Menurut ajaran Kong Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur
segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan.
§ Meng Tse (372-280 SM) adalah
seorang murid Kong Fu Tse yang melanjutkan ajaran gurunya.
5. Kebudayaan
Karya
sastra berkembang pesat di Cina, dinasti shin shing berupa karya
puisi klasik, shu ching sejarah klasik dan lain-lain. selain itu ada juga
peninggalan-penilnggalan :
§ Kuil
Salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari batu pualam yang dikelilingi tiga pelataran yang amat indah serta di bagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan. Atap bangunan dibuat berlapis tiga.
Salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari batu pualam yang dikelilingi tiga pelataran yang amat indah serta di bagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan. Atap bangunan dibuat berlapis tiga.
·
Istana
Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai tanda penghormatan terhadap raja atau kaisar.
Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai tanda penghormatan terhadap raja atau kaisar.
·
Seni Lukis
Perkembangan seni lukis sangat
pesat, bahkan lukisan-lukisan hasil karya dari tokoh-tokoh ternama menghiasi
dinding tembok istana atau kuil-kuil.
6. Kepercayaan
Masyarakat
Lembah Sungai Kuning pada awalnya menyembah Dewa Langit yang dipimpin oleh raja
– raja mereka. Hal yang sama juga dilakukan oleh bangsa Mesir, Mesopotamia,
serta bangsa Maya sekitar 4000 SM. Dalam perkembangan selanjutnya, sekitar 1750
SM telah berdiri negara-negara kota di Cina. Mereka dipimpin oleh seorang raja
yang merangkap sebagai imam agama. Dalam pandangan masyarakat Cina, raja
dianggap sebagai perantara bagi bumi terhadap langit Oleh karena itu, di
sekitar kehidupan raja selalu dikeramatkan. Untuk mengadakan upacara-upacara,
maka dibangun kuil-kuil yang tersebar di berbagai tempat di Cina. Masyarakat
Lembah Sungai Kuning dalam kehidupan sehari-hari juga sangat menghormati nenek
moyang dan kekuatan-kekuatan alam yang berpengaruh besar terhadap kehidupan
manusia, seperti guntur, kilat, sungai, binatang, matahari dan gempa. Dewa
orang Cina yaitu Feng-pa(dewa angin), Lei-shin(dewa angin taufan),
t’ai-shan(penguasa bukit suci) ho-po.[5]
Hal yang menarik dari peradaban sungai kuning.
Ajaran-ajaran Filsafatnya
yang sampai sekarang dipakai sebagai pegangan hidup orang-orang
Cina, sehingga lahirlah agama Tao dan Kong Hu Chu, mendampingi
Budha. Kepercayaan Orang Cina terhadap kekuatan alam sehingga mereka
tidak semena-mena dalam menggunakan segala sesuatu yang ada di alam.
Sungai kuning di Cina utara ini
di kenal juga segala derita cina karena setiap kali banjir, sungai ini
menyebabkan banyak kerugian, misalnya pada tahun 2297 SM, jumlah korban yang di
sebabkan oleh Sungai ini tidak terhitung banyaknya.[6]
[1]Rika Moniarti.2002. Sejarah Peradaban
Kuno.Bandung : Mitra
sarana
[2] Ivan taniputera. 2011. History
of china :
Yogyakarta : Ar-ruzz Media
[3] Rika moniarti.2002. Sejarah Peradaban Kuno.Bandung : Mitra sarana
[4] feodal : urusan Negara tidak di tangani langsung oleh kaisar;
unitaris : kaisar berkuasa mutlak dalam pemerintahan
[5] Hegel, 2011.Filsafat sejarah(terjemahan),Yogyakarta : Pustaka
pelajar
[6] Stepen J.Spignesi, 2006. 100 Bencana sepanjang Masa. Batam
: Karisma Publishing
group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar